Sou Raja adalah rumah adat masyarakat sulawesi tengah khususnya suku Kaili. Masyarakat suku Kaili menyebut Rumah Adat ini dengan nama BANUA OGE yang artinya Rumah Besar. Dahulu, Rumah adat ini berfungsi sebagai tempat tinggal para Raja (Magau) beserta keluarganya dan juga difungsikan sebagai Pusat Pemerintahan Kerajaan. Pembangunan Sou Raja ini atas Prakarsa Raja Yodjokodi sekitar abad 19 masehi. Selama masa pendudukan bala tentara Jepang di Kota Palu (1942-1945) bangunan Sou Raja diambil alih dan dijadikan bsebagai kantor pemerintahan pada saat itu. Kemudian pada tahun 1958, bangunan Sou Raja digunakan oleh Tentara Nasional Indonesia sebagai markas militer dalam oprasi penumpasan pemberontakan PERMESTA di Sulawesi Tengah. Sekarang, Sou Raja menjadi obyek wisata peninggalan sejarah yang ada di Kota Palu tepatnya di Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu.
1. Ragam hias
Pada bagian atas atap terdapat papan dan lisplank ukiran yang menandakan bahwa bangunan ini merupakan rumah seorang raja.

2. Ventilasi
Pada ruang atas ini terdapat ventilasi roda yang berfungsi sebagai sirkulasi udara juga sebagai pencahayaan alami loteng. Hal tersebut dibutuhkan karena ruangan ini digunakan sebagai tempat berdiamnya para gadis.
Ventilasi juga dibutuhkan untuk menghusir kelembaban yang jika lembab akan berpotensi berkembangnya jamur. Selain ventilasi roda pada atap juga mempunyai sirkulasi di sela tingkatan dua atap.


B. BAGIAN TENGAH
1. Pintu Masuk/Keluar (3 buah)
Pada ruang ini terdapat 3 arah pintu masuk/keluar, pintu yang terdapat pada sebelah kanan dan tengah bangunan difungsikan sebagai penghubung menuju ruang tamu dan pintu yang terdapat pada sebelah kiri bangunan difungsikan sebagai penghubung menuju kamar magau (raja).

2. Pintu Kamar (3 buah)
Ruang ini memiliki 3 buah pintu, dua buah pintu menuju kamar tidur dan terdapat satu pintu yang menghubungkan ruang tidur magau dan ruang keluarga magau. Pintu ini berfungsi untuk mengontrol anak gadis.

3. Jendela (4 buah)
Posisi jendela ini terletak satu garis lurus yang berfungsi sebagai sirkulasi udara dan pencahayaan.
Konon menurut kepercayaan animisme dahulu posisi jendela satu garis lurus ini dapat mempermudah roh-roh maupun arwah leluhur untuk masuk ke dalam rumah.

4. Pintu Belakang (3 buah)
Terdapat tiga buah pintu pada ruang belakang yang menghubungkan ruang tengah menuju dapur, menghubungkan ruang bawah dengan dapur dan ruang belakang menuju dapur masak.
C. RUANG BAWAH
1. Tangga Depan (2 buah)
Tangga depan menuju ruang tengah terdapat pada bagian kiri dan kanan, tangga pada posisi kanan bangunan berfungsi sebagai jalan untuk naik sedangkan yang terdapat pada kiri bangunan berfungsi sebagai jalan untuk turun.
2. Tangga Belakang
Tangga belakang berfungsi untuk menghubungkan ruang bawah dan dapur.
3. Tiang
Tiang berfungsi sebagai penyangga/penopang bangunan.

Pada bagian atas terdiri atas :

1. Landue (loteng)
Difungsikan sebagai tempat menenun, tempat menyimpan benda puasaka (bulo), dan juga
tempat untuk anak gadis.
B. BAGIAN TENGAH
Bangunan induk berukuran 11.5 x 24.30 meter yang terbagi atas empat bagian yaitu :

1. Gandaria (Serambi)
Gandaria berfungsi sebagai ruang tunggu untuk tamu.
Dibagian depan terdapat anjungan tempat bertumpunya tangga yang diletakkan pada bagian kiri dan kanan dalam posisi saling berhadapan.
Jumlah anak tangganya 9 buah. Dan dibagian ruang ini masih diperbolehkan menggunakan alas kaki.

2. Lonta Karavana (Ruang Depan)
Ruang ini digunakan sebagai tempat menerima tamu dan biasa juga difungsikan sebagai tempat molibu (musyawarah). Selain itu juga digunakan sebagai tempat tidur kaum laki-laki.

3. Lonta Tatangana (Ruang Tengah)
Lonta tatangana terbagi atas tiga buah ruang yaitu :
- Toda (Ruang tamu)
Berfungsi sebagai tempat menerima tamu dan temapat musyawarah raja bersama dewan adat.

- Ruang tidur magau palu (raja)
Merupakan tempat tidur untuk raja dimana terdapat dua buah pintu.
Pintu-pintu tersebut dari arah luar dan dari arah ruang tamu.
Ruangan ini juga memiliki dua buah jendela.

- Ruang tidur keluarga magau
Merupakan tempat tidur untuk keluarga magau dimana terdapat 2 buah pintu dari arah ruang tamu
dan yang menghubungkan ke ruang tidur magau.

4. Lonta Rarana (Ruang Belakang)
Lonta rarana terbagi atas lima buah ruang yaitu :
- Avu 1 (Dapur)
Bagian ruang ini difungsikan untuk menyimpan barang-barang yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan di lonta rarana. Bagian ini tidak memiliki atap.

- Avu 2 (Dapur)
Ruang ini difungsikan sebagai tempat memasak

- WC/ Kamar Mandi (2 buah)
Berfungsi sebagai tempat mandi juga untuk membuang hajat.

- Gudang
Difungsikan sebagai tempat menyimpanan barang-barang yang jarang digunakan

- Ruang Makan
Ruang ini berfungsi tempat makan dan juga diperuntukkan untuk kaum wanita dan anak-anak gadis.
Selain itu ruang ini juga digunakan untuk menerima kerabat dekat.

C. BAGIAN BAWAH
1. Ruang bawah terdapat kolong yang berfungsi sebagai tempat menyimpan hasil perkebunan.

0 komentar:
Post a Comment